Senin, 29 Maret 2010

pembinaan potensi beragama

FAKTOR - FAKTOR MANUSIA BERAGAMA

Posted by b_rotten in Nov 09, 2009, under Uncategorized

Manusia memiliki bukti makhluk yang memiliki potensi hidup beragama, bukti tersebut dapat kita lihat melalui bukti histories dan antropologis. Melalui bukti-bukti tersebut kita bisa mengetahui bahwa manusia zaman batu dulu yang tidak mengenal informasi mengenai Tuhan, mereka benar-benar mempercayai Tuhan walaupun itu hanya sebatas khayalan. Tuhan yang mereka gambarkan adalah bersifat wujud atau benda seperti batu, pohon, matahari, patung. Benda-benda tersebut menggambarkan kekuatan spiritual bagi mereka, bisa disebut dinamisme. Sedangkan yang mereka anggap suci lainnya seperti ruh dan jiwa disebut animisme. Dari sekian penjelasan diatas kita dapat menguraikan dugaan sementara bahwa agama itu adalah rasa takut, bisa disebut agama itu seperti jiwa atau ruh manusia yang memiliki rasa takut yang tinggi. Dan saat ini kita juga bisa mempelajari faktor-faktor manusia beragama. Ada 3 faktor yang mempengaruhi manusia beragama. Dari 3 faktor yang saya uraikan masih ada 2 faktor lagi, karena menurut saya 3 faktor tesebut menjadi landasan manusia untuk beragama.

Ada 3 faktor yang melatarbelakangi manusia beragama dan alasan secarasingkat dan dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Fitrah Manusia
Kenyataan bahwa manusia memiliki fitrah keagamaan ditegaskan dalam ajaran Islam yakni bahwa agama adalah kebutuhan fitri manusia. Fitrah keagamaan yang ada dalam diri manusia inilah yang melatarbelakangi perlunya manusia pada agama, oleh karena itu wahyu Tuhan yang menyeru manusia agar beragama, maka seruan tersebut memang amat sejalan dengan fitrahnya itu. Potensi fitrah yang terdapat pada manusia dianalisis dari istilah insan yang berarti manusia y ang menerima pelajaran dari Tuhan tentang apa yang tidak diketahuinya. Adapun tokoh atau bisa juga disebut filosof dan ilmuwan bernama Carld Gustave Jung yang mengemukakan potensi (fitrah) beragama percaya bahwa agama termasuk hal-hal yang memang sudah ada didalam bawah sadar secara fitri dan alami. Selanjutnya William James, mengemukakan bahwa benar pernyataan hal-hal fisis dan material dibuktikan dengan adanya banyak perbuatan manusia tidak sesuai dengan perhitungan-perhitungan material. Dari uraian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa manusia memiliki potensi beragama dan dalam potensi beragam itu manusia memerlukan pembinaan, pengarahan dan pengembangan untuk mengenalkan agama padanya.

2. Kelemahan dan Kekurangan Manusia
Manusia memiliki dua sisi yaitu kelebihan dan kekurangan, hal ini diungkapkan kata al-nafs. Nafs diciptakan Allah SWT dalam keadaan sempurna untuk berfungsi menampung serta mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan itu dalam pengertian dari Quraish Shihab. Pengertian nafs dari kaum sufi adalah sesuatu yang melahirkan sifat tercela dan perilajku buruk. Nafs berpotensi positif dan negatif , hanya saja daya tarik keburukan lebih kuat daripada daya tarik kebaikan. Sifat-sifat yang cenderung kepada keburukan yang ada pada manusia itu. Untuk menjaga kesucian nafs manusia harus selalu mendekatkan diri pada Tuhan dengan bimbingan agama.

3. Tantangan Manusia
Tantangan manusia terdapat dalam diri manusia yang datang dari dalam berupa dorongan hawa nafsu dan bisikian setan. Sedangkan tantangan dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang dilakukan manusia secara sengaja berupaya ingin memalingkan manusia dan Tuhan. Adapun mereka dengan rela mengeluarkan biaya, tenaga ,dan pikiran yang dimanifestasikan dalam berbagai bentuk kebudayaan yang didalamnya mengandung misi menjauhkan manusia dari Tuhan. Godaan dan tantangan hidup demikian mampu membuat manusia sadar bahwa tanpa agama manusia akan tersesat dalam limbah busuknya kehidupan.
KESIMPULAN
Dari sekian uraian yang dijelaskan diatas saya sedikit menarik hipotesis, dimana manusia memiliki jiwa atau ruh yang terdapat didalam bawah sadar untuk menggugah dirinya sendiri untuk membangun fondasi yang muatannya berupa agama serta tiangnya berupa iman. Seperti yang saya terangkan diatasa bahwa kenyataan manusia memiliki fitrah keagamaan ditegaskan dalam ajaran Islam yakni bahwa agama adalah kebutuhan fitri manusia atau potensi beragama. Dan oleh sebab itu Nafs diciptakan Allah SWT dalam keadaan sempurna untuk berfungsi menampung serta mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan dan untuk menjaga kesucian nafs, manusia harus selalu mendekatkan diri pada Tuhan dengan bimbingan agama. Kita bisa menekan sisi negatif nafs maka kita bisa menjauh dari godaan, tantangan hidup demikian mampu membuat manusia sadar bahwa tanpa agama manusia akan tersesat dalam limbah busuknya kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kirim komentarmu ya? aku tunggu.